Egy Massadiah melanjutkan, cerita pun mengalir menuju muara nama, Maruli Simanjuntak. Bonek berkisah belasan tahun lalu, saat bertemu Kolonel (Inf) Maruli yang saat itu menjabat Komandan Korem 074/ Warastratama, Surakarta pada tahun 2016.
"Bang Maruli itu adalah Bapak kami," ujar Bonek, seraya manambahkan, “Terima kasih, berkat beliau hidup kami sekarang lebih baik.”
Baca Juga:
Komentar KSAD Maruli tentang Keterlibatan TNI dalam Kasus Pembunuhan Wartawan Karo
Kedekatan kelompok Abhinaya Upangga dengan Maruli membawa pencerahan dalam kehidupan. Dari 'Bang Maruli' inilah Bonek dan teman-teman mendapatkan modal untuk berusaha di bidang perikanan, pertanian, dan peternakan.
"Sekarang, kami punya 72 kolam lele. Seminggu dua kali kami panen dua kolam," ungkap Bonek bangga.
Tak heran, jika keberadaan Bonek dan teman-teman disambut hangat masyarakat. Di kecamatan Pandak, Bantul, Bonek yang saat itu mengenakan kaos hitam bergambar 'Bang Maruli' disapa 'Abah' oleh anak-anak kecil di sana. Abah Bonek.
Baca Juga:
Cegah Prajurit TNI Terlibat Judi Online KSAD Jenderal Maruli Turun Gunung
Tak hanya itu, masyarakat juga bangga karena ada orang penting, seorang jenderal TNI dari Jakarta bertamu di rumah mereka yang sederhana. Ya, Maruli yang dulu Kolonel, sekarang sudah Mayor Jenderal (sebentar lagi Letnan Jenderal).
Ditraktir Warga Bantul
Dampak psikologis kunjungan Maruli ke Bantul sangat membesarkan hati warga. Masyarakat bergerak untuk bertani, beternak ikan dan kambing.