KARING.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan akan dilakukan penulisan ulang sejarah Indonesia untuk kepentingan Nasional kita (National interest), integritas sebagai negara, pencapaian-pencapaian apa yang telah dilakukan zaman Bung Karno sampai ke zaman Jokowi.
Puan Maharani selaku ketua DPR RI menyambut baik penulisan ulang sejarah Indonesia dengan penekanan JAS MERAH, jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Generasi muda Indonesia perlu mengetahui dan mempelajari sejarah Indonesia.
Baca Juga:
Bripda Josua Nainggolan Jadi Korban Pembacokan di Yahukimo
Dalam rangka penulisan ulang sejarah Indonesia, ketika dikonfirmasi pendapat beberapa tokoh Marhaenis, salah satunya adalah Heri Satmoko Ketua Umum DPP Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), setuju dan menyambut baik penulisan ulang yang dikatakan Menteri Kebudayaan RI.
"Sebaiknya penulisan ulang sejarah Indonesia dibentuk tim yang independen yang terdiri dari ahli sejarah dan akademi. Sejarah Indonesia bukan hanya terdiri dari mantan-mantan residen, tetapi juga hendaknya termasuk sejarah pahlawan nasional kita," kata Heri, di Medan, Rabu (28/5/2025).
Heri menambahkan dimana beberapa waktu lalu juga mengusulkan agar mantan-mantan esiden yang telah almarhum secara otomatis diangkat menjadi pahlawan nasional.
Baca Juga:
Cilegon Dilirik Investor Cina dan Inggris, Bidik Pelabuhan dan Pengelolaan Sampah
"Itu suatu bentuk penghormatan kepada mantan presiden kita yang adalah manusia-manusia istimewa," katanya.
Albert Soekanta Ketua Presidium Kesatuan Buruh Marhaenis juga menyambut baik penulisan ulang sejarah Indonesia dengan baik dan benar.
"Hendaknya penulisan ulang ini juga dikosultasikan ke DPR RI dan disahkan sebagai sejarah Indonesia. Ini sangat-sangat penting bagi anak cucu kita, generasi yang akan datang mengetahui sejarah bangsa dan negaranya, yaitu nation character building," kata Albert.