KaringNews.id | Kehadiran Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, yang baru ditunjuk sebagai Pangkostrad baru memberikan harapan hidup bagi warga Bantul. Penggalan kisah tersebut merupakan salah satu jejak karier Maruli tatkala berpangkat Kolonel.
Ketua Yayasan Kita Jaga Alam, Egy Massadiah menuturkan cerita inspirasi dari sosok Pangkostrad baru Maruli Simanjuntak. Cerita tersebut juga diperoleh Egy dari salah seorang warga Bantul, yang dipanggil Bonek. Diceritakan pada suatu waktu, Bonek bertemu Maruli.
Baca Juga:
Komentar KSAD Maruli tentang Keterlibatan TNI dalam Kasus Pembunuhan Wartawan Karo
"Saya beri sub judul Bina Bonek, sebab kisah berikut ini memang merupakan penggalan kisah lain dari kiprah Maruli saat masih pangkat Kolonel. Ini tentang jejak Maruli di bidang pertanian dan peternakan. Sebuah kisah yang saya dapat dari seseorang bernama Utomo alias Mas Bonek," tulis Egy melalui pesan singkat yang diterima, Senin (24/1/2022).
"Ia adalah warga Krapyak Kulon, Panggung Harjo, Sewon, Bantul. Saking terkenalnya sebagai “Bonek”, jangan sekali-kali datang ke Krapyak mencari nama Utomo. Sebab, dijamin tak banyak orang tahu. Sebaliknya, sebut nama Bonek, semua orang tahu."
Bonek sudah berhasil menggerakkan ribuan warga Bantul bertani dan beternak. Mereka menyebut dirinya Kelompok 15. Awal kegiatan, dimulai tahun 2014. Bonek yang semula memang hobi memelihara ikan hias, mengajak masyarakat memelihara ikan lele. Modal semua ditanggung oleh kelompok 15.
Baca Juga:
Cegah Prajurit TNI Terlibat Judi Online KSAD Jenderal Maruli Turun Gunung
Satu kolam lele modalnya Rp4,6 juta. Dalam waktu 70 hari, lele bisa dipanen. Hasil panen ini biasanya mencapai 350 kg. Pihak peternak mendapatkan bagi hasil 20 kg, sedangkan Kelompok 15 mendapatkan 330 kg. Jika per kilogram ikan lele dijual Rp15.000, maka hasilnya mencapai Rp5,25 juta.
Jadi, setiap satu kolam, masyarakat Bantul yang memelihara lele mendapatkan hasil minimal Rp300.000. Sedangkan Kelompok 15 mendapatkan hasil minimal Rp4,95 juta. "Berapa keuntungannya, tergantung fluktuasi harga lele di pasaran,” kata Mas Bonek.
Kelompok 15 oleh Bonek sebagai pemimpin, diberi nama Abhinaya Upangga, artinya Semangat Berkarya. Tak ada legalitas hukum, namun hasil kerja mereka sangat bermanfaat secara sosio ekonomis.