Jika tidak segera dibenahi regurasi dan pengawasan internal maka ekonomi rakyat akan segera ambruk.
Mahfud MD pada sebuah podcast mengatakan bahwa tindakan korupsi terjadi disemua kementerian.
Baca Juga:
Al-Azhar Resmikan Prodi S1 Bahasa Indonesia, 350 Mahasiswa Mesir Langsung Pilih Jurusan Ini
Tentunya ini juga sebuah PR bagi Purbaya sebagai penyedia dana bagi kementerian dan menjadi tugas pemerintahan pusat. Khususnya indikasi korupsi di kementerian keuangan.
Albert Soekanta Ketua Presidium Kesatuan Buruh Marhaenis melihat maksud dan tujuan Adian Napitupu dan Purbaya itu adalah sama-sama ingin meningkatkan pendapatan rakyat melalui pelaku usaha dan meningkatkan pendapatan negara.
"Tetapi yang kita lihat Purbaya seperti 'koboy' yang kehilangan pistol. Purbaya kelihatannya hanya melakukan sidak kesana kemari," katanya, Minggu (23/11/2025).
Baca Juga:
Fitur Baru Paspor RI: Halaman Visa Kini Bercahaya di Bawah Sinar UV
"Perilaku korupsi terhenti beberapa jam disaat Purbaya sidak, setelah itu kita indikasikan terjadi lagi permainan-permainan. Dimana seharusnya Purbaya membersihkan dulu internalnya baru sidak. Buatlah regurasi yang menguntungkan pelaku usaha dan rakyat," tambahnya.
Albert mengatakan melihat kecemasan-kecemasan yang dimaksud oleh Adian Napitupu sebagai 'bom waktu' bagi pelaku usaha besar maupun bagi UMKM dan akan terjadi PHK besar-besaran dan tidak terbendung jika internal tidak cepat dibersihkan dan jika tidak ada regurasi yang dapat menguntungkan pelaku usaha besar dan pelaku usaha UMKM.
Albert berharap Purbaya dapat mengajak Adian Napitupu, Prof Renard Khasali beserta beberapa ahli ekonomi lainnya untuk membenahi ekonomi Indonesia.