- Tarian Tor-Tor dimulai saat pengantin memasuki tempat pesta (adat na gok).
- Kemudian, pengantin berdiri bersama keluarga pihak laki-laki di pintu masuk.
- Lalu, pihak keluarga perempuan (hula-hula) dipanggil untuk memasuki ruangan diikuti para tamu undangan, sambil diiringi musik dengan menyalami pengantin dan keluarganya.
- Berikutnya, seluruh keluarga akan menarikan Tor-Tor, baik pihak boru-boru (pihak istri), hula-hula (pihak marga pemberi istri), maupun dongan sabutuha (kerabat semarga).
Ada beragam jenis gerakan tarian Tor-Tor. Kebanyakan tarian Tor-Tor menggunakan kombinasi gerakan tangan dan kepala. Berikut informasinya.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
1. Tortor Mula-mula
- Badan dan anggota tubuh digerakkan secara ekspresif (mangurdot) saat mendengar suara "sarune" (alat musik tiup khas Batak Toba).
- Setelah itu, tangan dinaikkan hingga posisinya di depan ulu hati, lalu diturunkan perlahan, dan kembali dilipat ke arah depan perut.
- Gerakan ini melambangkan hati yang bersih, tulus, dan ikhlas agar mendapat berkat dari Yang Maha Kuasa.
- Gerakan ini juga sebagai tanda tunduk kepada Sang Penguasa, serta memohon ijin untuk mengadakan acara adat.
2. Tortor Somba
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
- Gerakan mangurdot saat sarune dibunyikan
- Kemudian, tangan dinaikkan hingga depan ulu hati, lalu posisi tangan atau jari tangan naik lagi
- Posisi tangan menyembah di depan dahi tetapi tidak rapat, dan kepala sedikit menunduk.
- Tangan secara perlahan diturunkan kembali hingga depan ulu hati, berhenti sebentar, lalu diturunkan lagi, dan kembali dilipat di depan perut.
- Gerakan ini sebagai lambang penghormatan pada raja dan roh leluhur, serta memohon perlindungan untuk alam semesta.
3. Tortor Mangaliat/Liat-liat
- Gerakan tangan sudah lebih bebas, tangan terbuka sejajar bahu atau dada.
- Khusus untuk perempuan, satu tangan di depan pinggang dan satu tangan lagi di depan ulu hati bergantian diayun.
- Posisi telapak tangan terbuka berarti meminta dan memberi berkat.
- Gerakan tangan ini melambangkan sifat dan karakter perempuan Batak yang penyabar serta sayang pada keluarganya.