KaringNews.id | Nama tarian suku Batak yang terkenal adalah tari Tortor. Tarian ini awalnya hanya sebagai pengiring pada upacara adat masyarakat etnis Batak di Sumatera Utara. Tarian Tortor terdiri dari berbagai jenis dengan makna yang berbeda-beda. Berikut sejarah dan filosofi tarian Tortor yang berasal dari Batak, Sumatera Utara.
Nama Tarian Suku Batak: Asal Muasal Tarian Tortor
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Nama tarian suku Batak salah satunya adalah Tarian Tor-Tor. Melansir dari situs Encyclopedia , kata Tor-Tor berasal dari suara hentakan kaki para penari di atas papan rumah adat Batak. Pada zaman kolonial Belanda, tarian ini menjadi hiburan bagi para raja, namun secara tersirat berupa perlawanan terhadap tentara Belanda.
Ada bunyi tertentu yang ditabuh sebagai pertanda kedatangan tentara Belanda. Ketika gondang dibunyikan, artinya bisa berupa imbauan masyarakat untuk mengungsi atau masyarakat diminta untuk kembali ke kampung.
Nama Tarian Suku Batak: Tor-Tor dalam Upacara Perkawinan
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Tarian Tortor sering digunakan dalam berbagai upacara adat masyarakat Batak, salah satunya acara perkawinan yang disebut 'Horja Haroan Batu'. Tortor ditarikan setelah penyampaian pidato adat (maralok-alok) selesai dilakukan.
Keunikan tarian Tortor adalah tidak adanya panortor (penari) khusus, melainkan semua orang bisa menari bersama-sama agar acara semakin meriah. Pada upacara adat pernikahan Batak Toba, ada dua kelompok manortor berbaris, di sebelah kanan adalah pihak hula-hula dan di sebelah kiri pihak boru, sedangkan tamu undangan yang hadir akan ikut manortor dalam beberapa kelompok.
Berikut ketentuan tarian Tor-Tor dalam upacara pernikahan adat Batak.
- Tarian Tor-Tor dimulai saat pengantin memasuki tempat pesta (adat na gok).
- Kemudian, pengantin berdiri bersama keluarga pihak laki-laki di pintu masuk.
- Lalu, pihak keluarga perempuan (hula-hula) dipanggil untuk memasuki ruangan diikuti para tamu undangan, sambil diiringi musik dengan menyalami pengantin dan keluarganya.
- Berikutnya, seluruh keluarga akan menarikan Tor-Tor, baik pihak boru-boru (pihak istri), hula-hula (pihak marga pemberi istri), maupun dongan sabutuha (kerabat semarga).
Ada beragam jenis gerakan tarian Tor-Tor. Kebanyakan tarian Tor-Tor menggunakan kombinasi gerakan tangan dan kepala. Berikut informasinya.
1. Tortor Mula-mula
- Badan dan anggota tubuh digerakkan secara ekspresif (mangurdot) saat mendengar suara "sarune" (alat musik tiup khas Batak Toba).
- Setelah itu, tangan dinaikkan hingga posisinya di depan ulu hati, lalu diturunkan perlahan, dan kembali dilipat ke arah depan perut.
- Gerakan ini melambangkan hati yang bersih, tulus, dan ikhlas agar mendapat berkat dari Yang Maha Kuasa.
- Gerakan ini juga sebagai tanda tunduk kepada Sang Penguasa, serta memohon ijin untuk mengadakan acara adat.
2. Tortor Somba
- Gerakan mangurdot saat sarune dibunyikan
- Kemudian, tangan dinaikkan hingga depan ulu hati, lalu posisi tangan atau jari tangan naik lagi
- Posisi tangan menyembah di depan dahi tetapi tidak rapat, dan kepala sedikit menunduk.
- Tangan secara perlahan diturunkan kembali hingga depan ulu hati, berhenti sebentar, lalu diturunkan lagi, dan kembali dilipat di depan perut.
- Gerakan ini sebagai lambang penghormatan pada raja dan roh leluhur, serta memohon perlindungan untuk alam semesta.
3. Tortor Mangaliat/Liat-liat
- Gerakan tangan sudah lebih bebas, tangan terbuka sejajar bahu atau dada.
- Khusus untuk perempuan, satu tangan di depan pinggang dan satu tangan lagi di depan ulu hati bergantian diayun.
- Posisi telapak tangan terbuka berarti meminta dan memberi berkat.
- Gerakan tangan ini melambangkan sifat dan karakter perempuan Batak yang penyabar serta sayang pada keluarganya.
4. Tortor Hasahaton/Sitotio
- Gerakan ini mengangkat ulos dan mengibaskannya ke udara sambil berucap "Horas" 3 kali yang berarti berkat sudah diterima
- Kata Horas tiga kali mengandung arti gabe, sangap, dan mamora (berketurunan, sehat, dan berkecukupan). Apabila sudah memiliki ketiga hal itu, berarti selamat dalam segala hal.
Nama Tarian Suku Batak: Jenis-jenis Tarian Tor-Tor
Nama tarian suku Batak yang akrab di kalangan masyarakat adalah tarian Tor-Tor. Menurut situs Warisan Budaya Kemdikbud, tarian Tor-Tor terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Tor Tor Pangurason (pembersihan): Tor-Tor yang dilaksanakan sebelum pesta besar pembersihan dan permohonan agar pesta dapat berjalan tanpa rintangan.
2. Tor Tor Sipitu Cawan (Tujuh Cawan): Tor-Tor yang dipentaskan dalam acara penobatan raja Batak. Tarian Tor-Tor ini mengisahkan turunnya 7 putri kahyangan ke Gunung Pusuk Bukhit untuk mandi.
3. Tor Tor Tunggal Panaluan: Tor-Tor yang diperagakan para dukun dalam upacara ritual setelah sebuah desa terkena musibah.[zbr]