KaringNews.id | Martutu aek adalah merupakan sebuah perayaan tradisional Batak Toba yang memiliki kemiripan sebagai upacara pembaptisan ataupun pengesahan.
Tradisi ini menggunakan air, yang dikenal sebagai pemurni. Acara ini dikenakan pada seorang anak yang baru lahir, sekitar usia tujuh hari.
Baca Juga:
Inilah 3 Putra Berdarah Batak Toba yang Jabat Kapolda di Tahun 2024
Acara ini dikenakan pada seorang anak yang baru lahir, sekitar usia tujuh hari.
Ritual ini dimulai dengan doa yang disampaikan oleh pemimpin acara kepada Sang Ilahi, yang dinamai Mulajadi na Bolon.
Selanjutnya, pemimpin upacara membentangkan ulos ragi idup di atas pasir.
Baca Juga:
Berapa Jumlah Suku Batak? Ini Penjelasan Beserta Penyebaran Wilayah Penuturnya
Pemimpin upacara ayau yang disebut sebagai ulu punguan meneteskan minyak kelapa ke dalam cawan yang telah berisi jeruk purut guna memastikan bahwa roh (dalam bahasa Batak Toba: tondi) si bayi tersebut berada di dalam badan.
Selanjutnya, anak yang hendak diberi nama tersebut dimandikan di mata air.
Pemimpin upacara tersebut mengoleskan kunyit ke tubuh bayi dan menyucikan (memandikan) bayi tersebut degan jeruk purut.