Tak hanya sampai di situ, Pemkab Dairi melakukan upaya lobi tambahan anggaran dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Saya sudah paparkan dengan Gubenur Sumut untuk membantu pembangunan jalan usaha tani, unit pengolahan pupuk organik, gudang pupuk, irigasi, pabrik pengolahan jagung, dan biaya pembangunan infrastruktur jaringan listrik dan internet," ujarnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Eddy menyebut, program-program dimaksud sebagai upaya Pemkab Dairi untuk menghadapi ancaman krisis pangan sebagai dampak dari persoalan ekonomi dunia.
Sementara pada acara kick off GNPIP itu, Gubenur Sumut Edy Rahmayadi mengajak seluruh kepala daerah di Sumut bekerjasama berupaya mengendalikan laju inflasi, yang disebabkan beberapa faktor seperti distribusi komoditi keluar Sumut tanpa kendali.
"Saya berharap inflasi ini jangan sampai menyebabkan krisis pangan. Ini sebagai motivasi, agar kita bisa meningkatkan komoditas pertanian atau pangan," ujarnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sementara Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, semangat untuk bersinergi dalam GNPIP yang telah dicanangkan pada 10 Agustus 2022 di Malang, terus digaungkan di berbagai daerah.
Juda Agung menambahkan, GNPIP hadir sebagai satu tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022. Diharapkan dapat mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan dari sisi pasokan dan mendorong produksi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
"Kita harus mengambil langkah nyata menangani aspek yang lebih struktural, dengan mendorong inovasi dan digitalisasi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh klaster cabai merah di Sumatera Utara yang telah menerapkan konsep integrated farming dengan pembuatan pupuk organik secara mandiri hingga implementasi sistem lelang terpusat pada sub terminal agribisnis dalam sistem pemasarannya,” jelas Juda.