KaringNews.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi segera meluncurkan layanan call centre 112 untuk peningkatan layanan kepada masyarakat. Layanan publik rencananya diberi nama “Dairi Siaga” ini nantinya digunakan untuk melayani warga dalam situasi darurat, yang telah memiliki layanan panggilan darurat 112.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Aryanto Tinambunan dalam paparannya usai coffee morning dihadapan bupati dan kepala OPD terkait di ruang rapat bupati.
Baca Juga:
Pemda dan PT ASECH Indonesia Tandatangani MoU Pengembangan Smart City di Jatinangor
“Program ini merupakan inisiatif Kemenkominfo untuk menyediakan panggilan darurat yang bebas pulsa. Dairi Siaga ini segera diluncurkan,” katanya.
Aryanto menyebut, layanan yang rencananya disebut ‘Dairi Siaga’ ini nantinya digunakan untuk melayani warga dalam situasi darurat, yang telah memiliki layanan panggilan darurat 112.
Disebutkan, program ini merupakan inisiatif Kemenkominfo untuk menyediakan panggilan darurat yang bebas pulsa.
Baca Juga:
Brida Sulteng Bentuk Tim Kajian Kolaborasi Pengembangan Geowisata Palu Geopark City
“Saat terjadi hal-hal yang mencurigakan, dianggap berbahaya, atau mengancam nyawa, warga diimbau menghubungi 112. Yang selanjutnya akan terhubung kepada instansi terkait untuk memberi respon dan tindak lanjutnya. Call Center ini akan menjadi nomor tunggal yang memudahkan setiap warga mendapatkan bantuan ketika kondisi darurat,” ujar Aryanto.
Lebih lanjut dijelaskan, nanti akan ada petugas yang menerima laporan, lalu meneruskannya pada pihak-pihak yang bisa menangani kondisi darurat yang dilaporkan.
“Saat ini fasilitas penunjangnya ada di kantor kominfo Dairi, akan ada petugas yang akan direkrut dan ditempatkan oleh beberapa OPD dan bertugas di sana. Kita pun akan berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal ini Polres Dairi misalnya bila terjadi tindak kriminal, maka petugas akan meneruskan laporan ke pihak kepolisian. Begitu pula dengan kebakaran, kecelakaan, atau bencana alam termasuk pandemi yang terjadi saat ini seperti Covid 19,” ujarnya.
Mengingat jaringan internet yang belum merata di setiap lokasi, menurut Aryanto, call centre ini nantinya akan tetap bisa jadi solusi dan digunakan dengan sinyal atau jaringan telepon selular.
“Nomor darurat 112 bisa dihubungi melalui telepon seluler maupun telepon rumah. Panggilan ini bebas biaya dan dapat dilakukan bahkan dalam kondisi ponsel tanpa SIM card, asalkan masih dalam jangkauan sinyal layanan operator,” kata Aryanto.
Di akhir paparannya, Aryanto mengharapkan agar layanan darurat 112 dapat digunakan secara efisien dan efektif, baik bagi masyarakat juga dinas atau OPD terkait sehingga layanan kepada masyarakat dapat terjaga. Untuk laporan dengan sistem web pengaduan untuk pelayanan publik akan diluncurkan juga Sistem informasi pengaduan masyarakat Dairi.
Sementara itu, Bupati Dairi Eddy Keleng Berutu menyambut baik program tersebut. Bupati menyebut respon cepat dan tanggap perlu dilakukan oleh pemerintah dalam menyikapi keluhan masyarakat.
“Keluhan yang sampaikan oleh masyarakat harus segera ditindaklanjuti dan jangan sampai mengecewakan masyarakat. Proses layanan pengaduan yang diterima harus dilakukan sesederhana mungkin, tepat sasaran dan tentunya masyarakat pun harus memanfaatkannya secara bijak dan sesuai aturan yang berlaku,” tegas Eddy Berutu.
Bupati berharap dengan adanya call center ini tujuan untuk menunjang 6 pilar smart city dan merupakan implementasi dari smart city itu sendiri akan lebih mudah untuk dicapai.
“Saya berpesan konsistensi call centre harus terjaga dengan maksimal. Saya berharap semua memberi respon pelayanan yang maksimal juga agar masyarakat merasa nyaman,” pungkas bupati.[zbr]