KaringNews.id | Bupati Dairi membuka kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah, non pemerintah media dan dunia usaha, kewenangan kabupaten/ kota dalam rangka koordinasi gugus tugas (gustu) Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Dairi tahun 2022, bertempat di Aula the One’s Hotel Komplek SMKN 1 Sidikalang, Kamis ( 17/03/2022).
Mengawali sambutannya bupati menyampaikan saat ini Dairi masih ada di PPKM level 3. Bupati berharap seluruh peserta yang mengikuti rakor ini untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes), termasuk mendukung program pemerintah dalam program vaksinasi.
Baca Juga:
Deklarasi Tapteng Layak Anak Tahun 2024, Butuh Komitmen Bersama
“Ketidak disiplinan adalah perilaku yang salah. Ketidak disiplinan akan menyulitkan kita menyelesaikan persoalan pandemi ini. Jadi mari tetap utamakan prokes dan dukung vaksinasi yang sudah diprogramkan pemerintah. Ingat, ketidak disiplinan menunjukkan ketidak pedulian kita,” ujar bupati.
Eddy Berutu menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Dairi sudah dapat sertifikat Kabupaten Layak Anak Peringkat Madya, namun prestasi itu tentu tidaklah cukup dan perlu ditingkatkan.
“Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, yang juga dilakukan secara hybrid, Kabupaten Dairi sudah menjadi Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya. Tentu evaluasi ini akan di lakukan lagi dengan harapan bisa meningkatkan prestasi ke tingkat Nindya bahkan tingkat utama,” kata Eddy Berutu.
Baca Juga:
Kulon Progo: Dua Kasus Baru COVID-19 Muncul Setelah Berakhirnya Pandemi
Namun kata Eddy, untuk meningkatkan prestasi dan posisi Kabupaten Dairi ke tingkat yang lebih tinggi itu, kita tetap bentuk gugus tugas layak anak sesuai unit dan fungsi masing-masing. Ini adalah lembaga koordinatif yang berasal dari berbagai lembaga. Jadi peran seluruh dinas dan lembaga terkait sangat diperlukan,” tegasnya.
Lebih lanjut bupati bertanya mengapa persoalan anak menjadi penting untuk diurus. Bupati menyebut hal tersebut dikarenakan pemerintah yakin regenerasi yang diurus dengan baik akan menghasilkan generasi yang baik pula.
“Kita repot dengan urusan anak karena regenerasi di Indonesia harus tumbuh dengan baik. Mari kita lihat Singapura, begitu takutnya mereka ada penduduknya meninggal. Nah, kita ingin juga melakukan hal serupa. Kita perlu tau anak menjadi bagian tidak terpisahkan dari keberlangsungan kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup bangsa. Kita harus bisa pastikan, anak harus jadi nilai tambah, bukan jadi beban negara. Kalau kita tidak urus dari sekarang bisa lenyap. Kita mesti bisa memberi perhatian pada anak,” kata bupati.