WahanaNews-Karing | Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Franc Bernhard Tumanggor menghadiri sekolah lapang iklim operasional Sumatera Utara 2022 di bale Sada Arih, kantor Bupati Pakpak Bharat, Senin (26/9/2022).
Acara yang diselenggarakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat itu mengambil tema “Pentingnya pemahaman informasi iklim untuk menunjang ketahanan pangan”.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Kegiatan yang turut diikuti anggota Komisi V DPR RI, Bob Andika Mamana Sitepu melalui aplikasi virtual zoom itu, bertujuan untuk memberi pemahaman pentingnya informasi iklim untuk menunjang ketahanan pangan.
Kepala Stasiun Klimatologi Klas I Sumatera Utara, Syafinal dalam laporannya menjelaskan, sekolah lapang iklim itu ditargetkan bagi para petani sebagai garda terdepan dalam kegiatan pertanian dan ketahanan pangan nasional.
"Hal yang paling utama adalah untuk menjembatani kesenjangan informasi iklim dan informasi bidang pertanian," kata Syafinal.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
Syafinal mengapresiasi langkah koordinasi dan sambutan serta fasilitasi dari Pemkab Pakpak Bharat terhadap terselenggaranya acara itu.
"Terimakasih atas semangat pemikiran, dukungan fasilitas dan koordinasi yang merupakan bentuk dukungan yang sangat penting bagi kami," ujarnya.
Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor dalam sambutannya mengatakan bahwa fenomena perubahan iklim ekstrim merupakan dampak dari perubahan iklim global yang sedang dihadapi dunia saat ini.
Dampak perubahan iklim global tidak hanya berpengaruh pada kesehatan manusia. Tetapi juga berdampak terhadap lingkungan kehidupan masyarakat meliputi, curah ujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, peningkatan volume air akibat mencairnya es kutub utara, terjadinya bencana alam, serta berkurangnya sumber air.
"Hal ini semua tentu berdampak pada produktivitas sektor pertanian yang merupakan mata pencaharian utama di kabupaten ini," kata Franc.
Franc berharap melalui kegiatan dimaksud dapat menjawab salah satu tantangan, yakni mengantisipasi dan mengatasi pengaruh perubahan iklim terhadap pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat.
"Saya memiliki keyakinan kuat jika kita semua serius dan tekun serta memiliki kemauan tinggi untuk mengaplikasikannya, maka dampak buruk dari perubahan iklim ekstrim yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha pertanian dapat teratasi. Sehingga usaha pertanian dapat terus berjalan ditengah perubahan iklim yang terjadi dengan mengikuti anjuran yang telah ditetapkan," kata Franc.
Acara dimaksud dirangkai dengan penanaman perdana tanaman bawang merah di kebun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pakpak Bharat. [gbe]