Karing.WahanaNews.co | Terjadinya bencana alam angin puting beliung disertai hujan deras di wilayah Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, data sementara menyebabkan 17 rumah rusak berat.
Hal itu disampaikan Kapolsek Padang Tualang AKP Sutrisno SH, Rabu (11/5).
Baca Juga:
Bongkar Ruko Milik Warga, Polsek Padang Tualang Tangkap Pelaku Dirumahnya
Peristiwa angin puting beliung itu terjadi Selasa (10/5), mengakibatkan kerusakan atap seng yang terbang terbawa angin di beberapa pemukiman (rumah) antara lain di Dusun II Teladan Rejo Desa tebing Tanjung Selamat yaitu rumah milik Maridi, rumah milik Mujinem, rumah milik Suherianto.
Selain itu di Dusun III Teladan yaitu rumah Jumanto, Dedek Lesmana, Supianto, Nur Aisah.
Juga di Dusun IV Tambak Rejo yaitu rumah Ardiansyah, lk, Lucky, Sayem, Tuyem, Hariandi, Poniran, Rapikah.
Baca Juga:
Polsek Padang Tualang Tangkap Pelaku Pencurian Persneling Mobil Truk
"Sudah kita lakukan pengecekan di lapangan bersama personel dan aparat desa setempat dan masyarakat guna melakukan pendataan terhadap rumah warga yang mengalami musibah bencana alam dari guyuran hujan deras dan angin puting beliung tersebut dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak diinginkan, katanya.
Setelah dilakukan pengecekan dan turun ke lokasi bahwa dari peristiwa bencana alam itu tidak ada ditemukan korban jiwa manusia dan kerugian material yang dialami warga belum dapat diperkirakan, sambungnya.
Selanjutnya pihak Polsek Padang Tualang telah berkoordinasi dengan pihak forkopimca dan desa atas peristiwa itu untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut.
Selanjutnya Polsek Padang Tualang tetap melakukan monitoring dan patroli di lokasi peristiwa bencana alam guna memberikan rasa aman dan kondusif di lokasi dan hingga saat ini situasi aman dan baik.
Dari hasil pengecekan di lokasi yang telah dilakukan oleh Polsek Padang Tualang bahwa terdapat 17 rumah/KK yang mengalami kerusakan pada atap sengnya terbawa angin, dikarenakan di lokasi mengalami padam PLN dan hujan sehingga belum dapat data terupdate dari rumah warga yang rusak dan di rencanakan dilanjutkan Rabu (11/5) oleh pihak desa dan instansi lainnya.[zbr]