WahanaNews-Karing | Sedikitnya 120 peserta dari 17 Kelompok Tani (Koptan) komoditas Kopi, Kakao di Aceh Tenggara, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pasca panen, pengelohan (hilirisasi) dan pemasaran hasil perkebunan.
Bimtek hilirisasi bertema "Peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas kopi" itu, dilaksanakan di gedung Serbaguna Desa Lawe Desky 1 (Kampung Karo), Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara (Agara), Senin (7/11/2022).
Baca Juga:
Terdakwa Kontraktor ‘Pengemplang Pajak‘ di Depok Kembalikan Uang Rp1,5 Miliar
Bimtek bersumber dari pokok pikiran (Pokir) anggota Komisi IV DPR RI, H.M. Salim Fakhri, bekerjasama dengan Ditjen Perkebunan Kementerian RI, yang dihadiri oleh Ditjen perkebunan RI diwakili Sankan M. Sitompul.
Turut hadir, Kepala Dinas Pertanian Agara, Riskan, anggota DPRK dari fraksi partai Golkar Arnold dan segenap petugas rumah aspirasi dewan tersebut.
Dalam sambutan, Salim Fakhri mengatakan, kegiatan bimtek pasca panen, pengelohan dan pemasaran hasil perkebunan itu, adalah hari yang ketiga dilaksanakan di Agara. Sebelumnya, dilaksanakan di Kecamatan Leuser dan Babul Rahmah.
Baca Juga:
Demi Kualitas Pemeriksaan Instalasi Listrik, ASLITER Minta Pemerintah Batasi Penerbitan Izin Usaha Baru LITTR
Salim menyampaikan, kepeduliannya terhadap petani di Agara, selain karena sebagai tanggungjawabnya sebagai Komisi IV DPR RI, paling mendasar dikarenakan panggilan hati terhadap kemajuan petani di Agara yang mayoritas berpenghasilan dari sektor pertanian.
Sebab itu, kata dia, dirinya terus melakukan bimtek peningkatan kapasitas petani, baik dari sektor perkebunan maupun dari petani persawahan. Artinya, kepeduliannya yang tidak lupa dengan masyarakat daerah pilihannya.
"Insyaallah, dengan adanya bimtek peningkatan kapasitas petani, para petani dapat menyerap teknis dan cara bertani untuk yang lebih baik," katanya.
"Semoga bimtek pasca panen pengelohan dan pemasaran hasil perkebunan ini juga bermanfaat bagi petani di Aceh Tenggara," tutupnya.
Dalam kesempatan itu anggota DPRK Aceh Tenggara Arnold mengucapkan terima kasih kepada Salim Fakhry yang sudah menggelar bimtek dimaksud.
Arnold juga mengatakan bahwa para petani di Agara, sangat sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi. Karena itu diminta kepada pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah pupuk bersubsidi tersebut. [gbe]